KOTA MALANG, 10 OKTOBER 2024 - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono secara resmi membuka gelaran Konsultasi Regional (Konreg) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Seluruh wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara (Jabalnusra) Tahun 2024 di Ballroom Hotel Harris Kota Malang, Kamis (10/10).
Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Adhy menaruh harapan besar agar dapat menyamakan persepsi antar wilayah se-Jabalnusra. Selain itu juga berkoordinasi untuk mencari kriteria dan indikator hal-hal yang bisa digunakan dalam proses penyusunan PDRB dengan baik.
"Harapannya bisa riil sesuai dengan kondisi masing-masing provinsi. Hal ini karena PDRB digunakan sebagai ukuran keberhasilan pertumbuhan ekonomi kita dan kemajuan negara kita," ujarnya.
Pj. Gubernur Adhy pun menekankan, koordinasi antara Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) dengan seluruh Bappeda di level provinsi hingga Kabupaten/Kota se-Jabalnusra harus diperkuat. Dengan begitu, persoalan yang ada dapat segera dianalisis dengan cepat.
"Kita berusaha menemukan persoalan-persoalan untuk dilakukan analisis dan perhitungan juga mendefinisikan bagaimana persoalan terkait ekonomi kita," katanya.
Selain itu, kata Adhy, optimalisasi pertumbuhan ekonomi di sektor perdagangan, pertanian dan pariwisata menjadi fokus dalam Konreg ini. Ia pun menerangkan bahwa perkembangan perekonomian Jatim pada Triwulan II 2024 menunjukkan kinerja impresif dengan nilai 4,98 persen (y-on-y), angka ini menjadikan tertinggi se-Pulau Jawa.
Sementara terkait fluktuasi yang terjadi di lapangan terkait inflasi, Adhy menyebut bahwa selama Januari hingga September 2024 secara y-on-y, inflasi Jatim masih terkendali sesuai target sasaran nasional 2,5±1 persen. Dimana, per September 2024 di angka 1,73 persen. Hal ini menunjukkan inklusivitas pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
Sedangkan di sektor perdagangan, pada Semester I 2024 Realisasi Investasi Pulau Jawa menjadi penyumbang terbesar yakni 49,9 persen secara nasional. Tercatat, Jatim berperan sebesar 8,6 persen atas total realisasi nasional yang menempatkan Jatim di posisi ke-3 setelah Jabar dan DKI Jakarta.
Lebih lanjut, di sektor pertanian, Adhy mengatakan, Jawa Timur mampu mempertahankan posisinya sebagai Lumbung Pangan Nasional. Hal ini terlihat dari produksi padi, jagung, daging sapi, telur, dan susu di Jatim selama beberapa tahun terakhir tertinggi di Indonesia.
"Untuk pariwisata kita, kunjungan wisatawan mancanegara ke Jatim terus meningkat. Dari Januari hingga Agustus 2024 mencapai 222.078 kunjungan. Meningkat 96.842 kunjungan atau sebesar 77,33 persen dibandingkan Januari hingga Agustus 2023," tuturnya.
Dengan berbagai capaian tersebut, Adhy mengajak untuk menghitung kembali berbagai upaya mencari terobosan dalam memperkuat ketiga sektor untuk bisa meningkatkan ekonomi Jawa Timur.
"Walaupun PDRB kita sudah bagus, dan pertumbuhan ekonominya baik tetapi kita harus waspada perkembangan terakhir, di berbagai sektor di masyarakat. Utamanya bagaimana daya beli masyarakat melemah atau dengan isu deflasi yang menerpa dalam beberapa minggu ini," jelas Adhy.
"Tapi kami masih meyakini bahwa Jawa Timur dapat bergerak cepat dan sektor riilnya juga jalan. Insya Allah di akhir Triwulan IV mudah-mudahan terus naik," pungkasnya.
Sementara itu, Deputi Neraca dan Analisis Statistik BPS RI Moh. Edy Mahmud dalam sambutannya mengatakan, fokus utama Konreg PDRB Se-Jabalnusra kali ini adalah Transformasi Ekonomi menuju Indonesia Emas 2044 mendatang.
"2025-2029 adalah masa penguatan fondasi transformasi ekonomi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan hilirisasi Sumber Daya Alam serta penguatan riset inovasi dan produktivitas tenaga kerja," terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bappeda Prov. Jatim, Mohammad Yasin mengatakan, Konreg PDRB Se-Jabalnusra yang dilakukan setiap tahunnya ini bertujuan untuk mewujudkan keselarasan dan keterpaduan perencanaan dan informasi terkait pembangunan ekonomi.
Selain itu, juga diharapkan dapat mengoptimalkan potensi antar provinsi wilayah Jabalnusra dalam pengembangan dan pemanfaatan data statistik dalam perencanaan antar wilayah guna mewujudkan akselerasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
"Hasil Konreg ini nantinya akan dirumuskan dalam Naskah Kesepakatan dan Rekomendasi yang ditandatangani oleh perwakilan dari pemangku kepentingan yang hadir disini," pungkasnya.
Sebagai informasi, Konreg PDRB Tahun 2024 ini diikuti oleh 200 orang peserta yang berasal dari Bappeda, Dinas Komunikasi dan Informasi, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi serta BPS Provinsi hingga Kabupaten/Kota seluruh Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.