Penyerapan angkatan kerja perempuan di perdesaan didominasi oleh sektor pertanian (46,33 persen), sektor perdagangan (27,17 persen), sektor industri (13,76 persen) dan sektor jasa (11,07 persen).
Sementara di daerah perkotaan dengan tenaga kerja yang cenderung berpendidikan lebih baik dibandingkan di perdesaan cenderung lebih banyak terserap pada sektor perdagangan (43,28 persen), jasa (21,57 persen), dan industri (17,51 persen).
“Ketiga sektor tersebut merupakan lapangan pekerjaan yang mencirikan wilayah perkotaan,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Dadang Hardiwan dalam laporan Profil Angkatan Kerja Perempuan Provinsi Jawa Timur 2021.
Melansir laman resmi BPS Jatim pada tanggal 9 Januari 2023, Kepala BPS Jatim menerangkan bahwa daya serap tenaga kerja di perdesaan cenderung lebih tinggi dibandingkan di perkotaan.
Sektor pertanian masih cukup mendominasi di perdesaan. Di samping itu, sektor ini cenderung tidak membutuhkan kualifikasi tertentu yang menyebabkan daya serap tenaga kerjanya relatif besar.
“Sebagai contoh sederhananya, tidak perlu pendidikan tinggi untuk bisa bekerja sebagai buruh tani. Kemampuan tersebut akan terbentuk secara otodidak melalui pengalaman dan tidak perlu menempuh pendidikan formal tertentu,” tutur Dadang.
Oleh karena itu, lanjutnya, jumlah pekerja di sektor pertanian biasanya relatif banyak dengan tingkat pendidikan yang relatif rendah. Kondisi ini yang menyebabkan kesempatan kerja di perdesaan yang masih didominasi sektor pertanian jauh lebih tinggi dibandingkan di perkotaan yang bercirikan sektor industri, jasa, dan perdagangan.