Pj. Gubernur Jatim Tinjau Posko SAR Gabungan di Pelabuhan Jangkar

  • Selasa, 10 Desember 2024 - 09:42:08 WIB
  • Administrator

SITUBONDO, 9 DESEMBER 2024 - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meninjau Posko Search and Rescue (SAR) Gabungan Badan SAR Nasional (BASARNAS) dan Potensi SAR di Pelabuhan Jangkar Kabupaten Situbondo, Senin (9/12). 

Adhy mengatakan, tujuan tinjuannya ke Posko pencarian ini untuk mengetahui Standard Operating Procedure (SOP) yang dilakukan dalam menangani musibah tenggelamnya Kapal Layar Motor (KLM) Fajar Lorena Safari. Ditambah lagi saat ini masih tahap pencarian korban hilang di perairan antara Madura-Situbondo.

"Tadi saya ingin tahu bagaimana sesuai SOP, pencairan harus tetap dilakukan sampai tujuh hari," ujarnya.

Adhy menuturkan bahwa setelah 7 hari pencarian, akan ada keputusan yang diambil terkait status pencarian akan dilanjutkan atau dihentikan. Ia berharap cuaca berangsur baik, sehingga upaya pencarian dapat dimaksimalkan.

"Setelah itu baru kita lihat situasi kembali apakah diperpanjang atau selesai tentu kami melibatkan keluarga," ungkapnya.

Lebih lanjut, Adhy akan terus mendukung upaya pencarian korban hilang. Seperti menyiapkan logistik bagi tim SAR gabungan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

"Kami dukung logistik untuk pencarian dan koordinasikan dengan pihak-pihak yang lain untuk bisa lebih maksimal untuk hal search and rescue dari wilayah yang sudah kita petakan," katanya.

Selain itu, kata Adhy, Pemprov Jatim melalui dinas perhubungan akan melakukan evaluasi dan cek kelaikan operasional dari kapal-kapal yang melayani penyeberangan dari Madura menuju Situbondo dan sebaliknya. Termasuk manajemen manifest yang memang harus baik untuk benar-benar bisa memonitor seluruh penumpang kapal.

"Mengecek lagi kapal-kapal yang memang persoalan kelaikan jalannya, kemampuan kapal, usia kapal, dan juga terkait bagaimana manajemen untuk manifest penumpan," tuturnya.

Adhy juga mengungkapkan bahwa Pemprov Jatim telah memberikan bantuan untuk bisa penambahan trayek untuk kapal-kapal perintis yang lebih besar. Namun hal tersebut tidak akan membuat kapal-kapal lainnya berhenti beroperasi.

"Paling tidak kita akan coba cek kembali kelaikan dari kapal tersebut," pungkasnya.