Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur meluncurkan program baru, yaitu kelas Politik dan Kelas Bela Diri Jilid II untuk ojek online (ojol) perempuan, sebelumnya DP3AK Jatim juga meluncurkan beberapa inovasi yaitu kelas tata rias, Program Semangat Pagi DP3AK, SAPA DP3AK dan Kelas Ju Jit Su.
Hal dikatakan One Widyawati, Kabid PUG (Pengarusutamaan Gender) dan PUHA membacakan sambutan Kepala DP3AK Jatim, Restu Novi Widiani, Kamis (21/7/2023) mengatakan, inovasi ini secara tidak langsung telah memberikan informasi kepada masyarakat, pemerintah maupun stakeholder tentang program dan kegiatan DP3AK.
Semoga ini menjadi awal yang baik bagi semua peserta karena mempunyai kesempatan untuk belajar tentang politik dan belajar bela diri/jujitsu. Dan untuk para dosen sebagai pengabdian kepada masyarakat dan pelatih jujitsu yang komitmen untuk memberikan kesempatan bagi para perempuan dapat membela diri terutama ketika menjumpai kekerasan.
DP3AK Jatim merupakan Dinas yang diberikan tugas untuk mendorong tercapainya kesetaraan gender melalui kegiatan pemberdayaan perempuan. Tujuan pemberdayaan adalah untuk meningkatkan kapasitas atau kemampuan para perempuan utamanya dalam bidang ekonomi, politik, hukum dan sosial. Oleh karena itu DP3AK Jatim membentuk pusat pembelajaran pemberdayaan perempuan (putaran) sebagai sarana pembelajaran bagi perempuan di Jatim dan tempatnya UPT PPA Jatim di jalan Arjuno 88 Surabaya, karena diharapkan juga selain para perempuan juga kaum penyintas perempuan bisa memanfaatkan putaran ini.
Pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, bidang sosial beberapa sudah dilaksanakan disini bahkan sudah ada yang membuka warung/lapak untuk bidang ekonomi, sedangkan bidang sosial telah dilakukan melalui pengajian, ibadah, dan beladiri untuk penguatan diri dalam memberikan respon dalam permasalahan kehidupan yang banyak dialami perempuan terutama ojol perempuan.
Pada kesempatan ini kita akan melalukan kelas politik dan kelas beladiri. Minggu depan ada kelas hukum, Kelas politik adalah merupakan konteks pembelajaran di bidang politik yang belajar tentang bagaimana sistem politik di Indonesia, bagaimana perempuan perlu mengambil kesempatan dalam berpolitik dan bagaimana menghadapi pemilu yang akan datang.
Hal ini karena kondisi saat ini Kesempatan perempuan dalam parlemen hanya hanya 30% saat pencalonan dan pada kenyataannya hanya 19.70 % DPR perempuan di Provinsi Jatim dan Banyak perempuan belum mampu menjadi kader politik karena pelabelan, marginalisasi dll, Banyak perempuan sebagai pemilih tidak memahami harus memilih seperti apa. Bahkan tidak bisa memberi arahan kepada anaknya karena tidak tahu Dan masih banyak kondisi lainnya.
Melalui pembelajaran ini diharapkan perempuan dapat meningkatkan kemampuan/ kapasitas dalam menghadapi atau menyikapi sistuasi politik seperti pemilu atau bisa disebut pesta demokrasi yang sudah dimulai saat ini sudah dapat kita temui sehari-hari dalam media sosial.
Kelas bela diri/jujitsu adalah konteks pembelajaran bidang sosial bagi para perempuan ojek online, hal ini karena Perempuan ojek bekerja dijalanan dan rawan menemui atau mengalami kekerasan/pelecehan, Perempuan ojek online punya keluarga, kebanyakan mereka adalah kepala keluarga dan bahkan tidak besuami tetapi harus menghidupi anak-anak. Karena ini seringkali mereka harus sehat dan kuat menjadi pedopang keluarga.
Melalui pembelajaran bela diri diharapkan Perempuan menjadi sehat dan kuat, Perempuan mammpu membela diri/mempertahankan diri apabila menemui/ mengalami kekerasan dijalanan maupun dimana saja. "Saya berharap peserta putaran ini betul-betul berkomitmen untuk mengikuti kelas ini sampai dengan selesainya agar ada output atau hasil yang jelas dan dapat di pertanggungjawabkan kepada pemerintah provinsi / gubernur," katanya.
Kelas ini dijadwalkan. Bagi kelas politik 6 kal pertemuan sedangkan bela diri selama 6 bulan setiap hari jumat. Dan pada Desember pada hari ibu akan ada wisuda oleh gubernur jatim bagi peserta yang rajin/ berkomitmen untuk aktif dan mengikuti kelas ini sampai selesai, “ kami mengucapkan terimakasih pada Fakultas Fisip Unair dan tim Srikandi Institut Jujitsu Indonesia (IJI) yang telah bekerjasama dalam menyediakan pelatih /pengajar dalam kegiatan ini. (her/hjr)