Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan penghargaan kepada 38 perempuan berprestasi dan berjasa se-Jawa Timur. Kegiatan tersebut berlangsung dalam acara Apresiasi Perempuan Inspiratif dalam rangka Peringatan Hari Kartini Oase Kabinet Indonesia Maju, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (19/5/2023).
Gubernur Khofifah menjelaskan, salah satu kemampuan yang harus dimiliki adalah complex problem solving. “Saya pernah menyampaikan dalam menghadapi masalah dengan berbagai kompleksitas, IKI jawabane. Ada inisiasi, kolaborasi, dan inovasi. Panjenengan sudah melakukan itu semua, maka mudah-mudahan berseiring dengan manfaat besar bagi masyarakat,” ujar Gubernur Khofifah.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Jatim berharap sinergisitas dan kolaborasi terus diperkuat. “Kami berharap semakin banyak yang membangun kolaborasi yang kuat di antara kita semua. Mudah-mudahan panjenengan diberikan kesehatan, kekuatan, dan limpahan rejeki supaya pelayanannya bisa lebih luas lagi. Matur nuwun,” terang Khofifah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani, menuturkan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan apresiasi bagi perempuan inspiratif yaitu perempuan yang berjasa dalam bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, pertanian dan sosial budaya di seluruh Indonesia. Kegiatan diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri melalui Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE).
Dari 38 orang terpilih dari seluruh kabupaten/kota se-Jatim terdiri dari 8 (delapan) penerima dari Kategori Bidang Lingkungan Hidup, 8 penerima dari Kategori Bidang Pertanian, 8 penerima dari Kategori Bidang Pendidikan, 7 (tujuh) penerima dari Kategori Bidang Kesehatan, dan 7 penerima dari Kategori Bidang Sosial Budaya.
Dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Arumi Bachsin Emil Dardak, dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, ini juga dilaksanakan penandatanganan kerja sama pusat pembelajaran pemberdayaan perempuan.
“Kami akan bergerak terus untuk meningkatkan kapasitas perempuan di bidang politik, hukum, ekonomi dan sosial. Alhamdulillah didukung oleh Fakultas Fisip Unair, LPPM Ubaya, IWAPI, BKOW, GERBAPI, Muslimat, IJI Indonesia. Adapun sasaran perempuan rentan seperti perempuan pencari nafkah kerja utama, ojek online perempuan, korban kekerasan, PMI bermasalah, dan lain-lain,” kata Restu Novi. (idc/s)