Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur terus berupaya menggali potensi perempuan. Salah satunya melalui Pusat Pembelajaran Pemberdayaan Perempuan yang telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani, menuturkan pihaknya terus bergerak untuk meningkatkan kapasitas perempuan di bidang politik, hukum, ekonomi dan sosial. Dalam hal ini, beberapa organisasi yang mendukung antara lain Fakultas Fisip Unair, LPPM Ubaya, IWAPI, BKOW, GERBAPI, Muslimat, IJI Indonesia. Adapun sasaran perempuan rentan, antara lain perempuan pencari nafkah kerja utama, ojek online perempuan, korban kekerasan, PMI bermasalah, dan lain-lain.
“Tentunya masih banyak perempuan berprestasi dan berjasa yang belum terjangkau. Di samping itu masih banyak perempuan yang masih memerlukan perlindungan dan pemberdayaan perempuan,” ujar Restu Novi, saat acara Apresiasi Perempuan Inspiratif dalam rangka Peringatan Hari Kartini Oase Kabinet Indonesia Maju, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (19/5/2023).
Ia pun menerangkan tujuan penyelenggaraan pemberian penghargaan bagi perempuan berprestasi dan berjasa se-Jawa Timur adalah sebagai wujud pemerintah hadir dalam memberikan apresiasi kepada perempuan yang berjasa dan berprestasi pada bidang-bidang tertentu. “Serta mendorong kinerja dan memotivasi perempuan agar berperan aktif dan mengabdi kepada masyarakat sehingga dapat terus menginspirasi,” terang Restu Novi.
Sebagai informasi, kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan apresiasi bagi perempuan inspiratif, yaitu perempuan yang berjasa dalam bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, pertanian dan sosial budaya di seluruh Indonesia. Kegiatan diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri melalui Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE).
Sebanyak 38 orang terpilih dari seluruh kabupaten/kota se-Jatim yang terdiri dari 8 (delapan) penerima dari Kategori Bidang Lingkungan Hidup, 8 penerima dari Kategori Bidang Pertanian, 8 penerima dari Kategori Bidang Pendidikan, 7 (tujuh) penerima dari Kategori Bidang Kesehatan, dan 7 penerima dari Kategori Bidang Sosial Budaya. (idc/s)