Pemerintah Provinsi Jawa Timur menunjukkan kepeduliannya kepada perempuan yang bekerja sebagai driver online (Ojol) dengan membekali ilmu bela diri. Hal ini diharapkan bisa sebagai upaya preventif agar mereka tak menjadi korban kejahatan di jalan.
Selain membekali dengan ilmu bela diri, pemberian bantuan dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa melalui Baznas Jatim berupa modal usaha serta rombong agar perempuan ojol mengurangi pekerjaan mereka di jalan tapi tetap bisa mendapatkan penghasilan meski bekerja di rumah sambil membesarkan anaknya.
"Saudara-saudara saya perempuan ojek online ada yang anaknya tidak ada yang menunggu dan seyogyanya tidak dapat ditinggal untuk ngojek, maka beliau (Ketua Baznas Jatim) menyampaikan ada Z Chicken. Ini harapannya ini panjenengan bisa tetap mendapatkan income tanpa harus meninggalkan putra-putri atau keluarga di rumah," ucap Khofifah saat acara silahturahmi dengan perempuan ojol di gedung Islamic Center Surabaya. Jumat (30/12/2022).
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jatim, Restu Novi, Widiani menjelaskan, perempuan ojol perlu diberikan penguatan keterampilan usaha serta mental secara agama dan bela diri.
"Karena mereka ini juga bisa dimungkinkan ada tindakan-tindakan kekerasan pada saat mereka ojol," ucapnya.
DP3AK Provinsi Jatim telah beberapa bulan membina perempuan ojol agar mereka secara perlahan beralih profesi dan menambah penghasilan.
"Dan juga untuk menambah penghasilan, kan tidak bisa serta merta berhenti ya, tapi mereka mungkin mengurangi jamnya sehingga masih ada waktu untuk membesarkan anak-anak mereka. Dan mereka ini juga kan ada yang pekerjaan mencari nafkah utama sehingga diharapkan mereka bisa bekerja di rumah sambil membesarkan anak-anaknya," terang Novi.
Ada sekitar 100 ojol perempuan dari Surabaya Raya yang dibina DP3AK Provinsi Jatim melalui program Gaspol (Gerakan Sayang Perempuan Ojek Online) agar mereka bisa meningkatkan penghasilan dan mempertahankan diri ketika mereka bekerja di jalan, dan Novi berharap seluruh stakeholder seperti perguruan tinggi ataupun perusahaan turut melakukan pembinaan serupa.
"Kalau bela diri ini sejak pertengahan tahun ini jadi kita sudah Gresik, Sidoarjo. Dan itu sangat penting sekali apalagi ketika mereka harus ojol di waktu malam, jadi dengan adanya ketahanan ini bisa tidak terkena kekerasan atau begal di jalanan.(her/s)