Mengawali rangkaian kunjungan kerjanya di Prov Jatim, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati bertemu dengan Gubernur Prov Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan segenap jajaran Pemprov Jatim, Kamis (3/11/2022) petang. Mereka berdiskusi mengenai upaya-upaya pencegahan dan penanganan berkelanjutan terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak di tengah kondisi darurat kekerasan yang saat ini tengah dihadapi oleh Indonesia.
“Kondisi darurat kekerasan yang tengah menerpa seluruh pelosok nusantara ini menjadi perhatian dan keprihatinan kami bersama, khususnya di provinsi atau kabupaten/kota besar di Indonesia. Lebih dari itu, setiap hari kita selalu mendengar pemberitaan kasus demi kasus yang bermunculan di pemberitaan juga media sosial. Karena dari itu, pertemuan ini menjadi salah satu langkah penguatan bersama, berdiskusi, dan bertukar pikiran untuk memastikan pengimplementasian kebijakan-kebijakan yang berpihak pada anak, terutama dalam konteks perlindungan anak dari kekerasan,” katanya.
Menteri PPPA menyampaikan, sinergi dan dan komitmen bersama lintas sektor antara KemenPPPA beserta Pemerintah Provinsi Jawa Timur merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam menyikapi dan menuntaskan maraknya kasus kekerasan pada anak yang kian hari kian meningkat. Terlebih, dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) pada Mei 2022 silam menjadi angin segar dan membawa harapan baru bagi masyarakat, khususnya pada korban terkait kepastian hukum dimana pengakuan dan jaminan hak korban atas penanganan, perlindungan, dan pemulihannya merupakan kewajiban negara serta dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan korban.
“Dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi berkesinambungan antara multi sektor untuk terus mengawal implementasi UU TPKS hingga dapat benar-benar dimanfaatkan. Selain itu, kami juga berharap kerjasama antara KemenPPPA dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berlanjut dan berkembang melalui koordinasi antara Tim Sahabat Anak dan Perempuan 129 (SAPA 129) dengan Unit Pelaksaana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) dalam proses penjangkauan dan pendampingan korban, khususnya anak dan perempuan, pada kasus-kasus kekerasan di daerah,” tutur Menteri PPPA.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri PPPA juga mengapresiasi prestasi Provinsi Jawa Timur dalam mempertahankan predikat Provinsi Layak Anak (Provila) selama 2 (dua) tahun berturut-turut sejak tahun 2021. Predikat Provila diberikan atas keberhasilan Provinsi Jawa Timur dalam mendorong dan mewujudkan seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur untuk masuk ke dalam pemeringkatan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Provinsi Jawa Timur berhasil menduduki peringkat Utama bagi 2 (dua) kota, yaitu Kota Surabaya dan Kota Probolinggo; 12 (dua belas) kabupaten/kota menduduki peringkat Nindya; 17 (tujuh belas) kabupaten/kota menduduki peringkat Madya; serta 7 (tujuh) kabupaten/kota menduduki peringkat Pratama pada penganugerahan KLA tahun 2022.
“Kami berharap dengan prestasi luar biasa yang dicapai oleh Provinsi Jawa Timur ini dapat menghasilkan kejasama-kerjasama yang terjalin semakin baik, mulai dari perlindungan anak, pemenuhan hak-hak anak, pemberdayaan perempuan, serta pemenuhan hak perempuan, sehingga dapat terus mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada anak dan perempuan secara berkelanjutan,” harapnya.
Senada dengan Menteri PPPA, Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa pihaknya akan terus berjuang dan berupaya dalam menjadikan Jawa Timur sebagai Provila dengan segala kebijakan dan peraturan yang berpihak, melindungi, dan mendukung anak-anak, khususnya di Provinsi Jawa Timur untuk terus berkembang dan mendapatkan hak-hak serta perlindungan.
“Seluruh jajaran di Provinsi Jawa Timur dari mulai akar rumput hingga pemangku kepentingan memiliki komitmen yang tinggi bersama-sama mewujudkan Prov Jatim yang aman dan setara bagi perempuan dan anak. Kami juga akan terus mendukung program-program pemerintah pusat serta memastikan percepatan pembangunan serta implementasi Provila juga KLA di Provinsi Jawa Timur,” ujar Khofifah.(ern)