Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) terus berupaya memberikan perhatian pada perempuan, khususnya yang berprofesi sebagai ojek online (ojol). Serangkaian pelatihan telah digelar DP3AK. Kali ini para ojol perempuan ini mendapat edukasi bagaimana merawat kulit yang baik.
Menjadi cantik dengan kulit yang bersih, tentu dambaan semua perempuan. Tak terkecuali para perempuan ojol, yang setiap hari selalu terpapar sinar matahari. Jika tidak mendapat perawatan yang tepat, tentu akan merusak kulitnya.
Agar perempuan tetap memiliki kulit yang halus dan bersih meski tiap hari harus terpapar sinar ultra violet, DP3AK Jatim bersama klinik kecantikan ZAP mengadakan edukasi bagaimana merawat kulit yang benar.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada ZAP Clinic yang telah peduli terhadap perempuan ojol, dengan memberikan edukasi bagaimana merawat kulit yang baik. Karena para ojol perempuan ini sangat rentan dengan paparan sinar matahari. Karena bekerja dijalanan," ujar Kepala Plt DP3AK Jatim, Restu Novi Widiani, saat ditemui disela acara.
Ingin menjadi cantik, kata Novi, merupakan fitrah seorang perempuan. Termasuk para perempuan ojol. "Sekarang semakin banyak yang sayang dengan ojol perempuan. Kali ini ZAP yang memberikan edukasi merawat kulit yang baik," katanya.
Novi menjelaskan, sejak 2023 ini DP3AK Jatim telah memberikan kelas kecantikan tata rias. Ada dua brand kecantikan yang telah bekerjasama, dengan menggelar pelatihan facial.
"Beberapa teman sudah dilatih dan mempraktikkannya. Dan hasilnya luar biasa. Sudah bisa menjadi pendapatan sampingan yang hasilnya lumayan banyak dengan menjadi salon keliling. Bahkan hasilnya lebih banyak dibanding menjalani profesi ojol," kata Novi.
Acara ini, lanjut Novi, sebenarnya termasuk dalam rangkaian Pusat Pembelajaran Pemberdayaan Perempuan. "Ada banyak pelatihannya. Ada pelatihan kelas hukum, kelas politik, ekonomi bisnis, budaya dan pengajian. Untuk pengajian sudah berlangsung selama 18 bulan. Ada juga kelas memasak dan tata rias," jelasnya.
Novi bersyukur, karena acara-acara yang digelar DP3AK Jatim bisa berjalan secara rutin. Hal ini sesuai dengan harapan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, yang selalu memfasilitasi sarana dan prasarana ojol perempuan, sehingga nantinya bisa beralih menjalani profesi lain selain menjadi ojol.
"Nama perkumpulannya adalah Gaspol, Gerakan Sayang Ojek Online Perempuan. Ada banyak kegiatan di dalamnya. Dan tidak pernah ada ilmu yang tidak berguna, makanya para ojol perempuan ini semangat mengikuti kegiatan yang kita gelar. Termasuk edukasi dari ZAP ini yang diikuti seraturan orang," tandasnya.
Sementara itu, Area Manager Jatim dan Bali, Mustika Nawangwulan, mengatakan, kegiatan CSR ZAP ini diadakan dua kali dalam setahun. Pada semester kedua ini, ZAP bekerjasama dengan DP3AK Jatim, untuk memberikan edukasi perawatan kulit kepada ojol perempuan.
"Kenapa ojol? karena mereka adalah perempuan penopang ekonomi keluarga. Kalau sudah keluar, mungkin tidak sempat memikirkan perawatan kulitnya. Jika hal ini dibiarkan terus, tentu tidak baik untuk kesehatan kulitnya. Kulit bisa terlihat jadi lebih tua," kata Mustika.
Edukasi ini, kata Mustika, memberikan pembelajaran kepada perempuan bagaimana merawat kulit yang sehat dan tidak harus mahal. "Kami tidak menyebut merek tertentu. Tapi memberikan bagaimana perawatan yang benar. Kalau dari luar terkena matahari, harus bagaimana. Bagaimana melindunginya," jelasnya.
“Program CSR bersama ojek online wanita ini tidak hanya semata-mata bantuan yang ZAP berikan kepada sesama, tetapi juga ingin membagikan pentingnya menjaga kesehatan untuk para wanita di luar sana yang kesehariannya banyak melakukan aktifitas di luar, atau bahkan bekerja sebagai tulang punggung keluarga. Harus tetap kita berikan support dan edukasi dalam pentingnya menjaga kesehatan kulit mereka,” ucapnya.(her/s)